Kalau ada yang menyusun kompilasi nama perempuan cantik yang
hidupnya berakhir dramatik bin tragik, saya punya keyakinan sebesar 97,2 persen, bahwa nama
Cleopatra ada juga termasuk didalamnya. Gimana bisa? Gini ceritanya…
Cleopatra adalah penguasa Mesir, sekitar 50 tahun sebelum kelahiran Isa. Dua kali malah. Pertama pada pada usia
18 tahun bersama dengan adik sekaligus suaminya (yang berusia 12 tahun). Dan
kedua kali sebagai buah dari konflik bersaudara yang diintervensi oleh Roma. Saat
itu pengaruh dan kekuatan militer Romawi sedang berada di puncaknya, yaitu semasa
Julius Caesar menjadi penguasa
Romawi pasca perang saudara melawan saingan beratnya Pompeius. Meskipun kala itu Romawi masih
berbentuk Republik, namun pengaruh personal Caesar kemudian memang sangatlah besar.
Sekitar tahun 47 SM, Caesar melakukan kampanye militer ke
Mesir. Saat itulah Caesar bersua dengan Cleopatra. Meskipun berbeda usia
30 tahun (Caesar 50 tahun dan Cleopatra 21 tahun), keduanya ternyata langsung nyambung. Selain karena alasan politis, konon kedua pasangan selingkuh ini ternyata juga saling jatuh cinta, yang kemudian sampai memiliki seorang anak
yang diberi nama Caesarion. Di Mesir, Caesar
memang hanya berada disana kurang dari setahun, namun kiprah Cleopatra dalam
mewujudkan ambisi politisnya sebagai penguasa dunia -- Mesir dan Roma beserta
negara-negara bawahannya -- sesungguhnya saja dimulai. Khususnya berkenaan dengan mimpinya menjadikan Caesarion sebagai penguasa "dunia" kala itu.
Sekembali dari Mesir, Caesar menghadapi gejolak politik di negaranya sendiri. Singkat cerita, kekuatan-kekuatan politik di Roma mulai
gerah -- dan mungkin juga iri -- dengan pengaruh dan kekuasaan Julius Caesar yang
kabarnya memang sangat populis, baik di mata tentara maupun rakyat kebanyakan. Oleh
pada pengkritiknya, Caesar dituduh ingin menjadi penguasa tunggal alias
diktator. Sampai kemudian, terbentuklah komplotan anti Caesar yang terdiri dari
Brutus (orang kepercayaan Caesar sendiri), Longinus, and the gank. Caesar akhirnya mati terbunuh di ujung pisau komplotan tersebut.
Pembunuhan orang berpengaruh dibelahan bumi manapun hampir
selalu menimbulkan kegoncangan politik yang besar, tidak terkecuali di Roma. Namun sebelum
terbunuh, rupanya Julius Caesar sudah sempat menunjuk penggantinya, yaitu Oktavianus, yang merupakan keponakannya
sendiri. Tapi rupanya sistem politik di Roma memang cerdas. Untuk mengurangi
kekhawatiran munculnya kembali penguasa tunggal macam Caesar, sekaligus
membangun keseimbangan diantara kekuatan politik dan keluarga berpengaruh di
Roma saat itu, akhirnya kekuasaan dibagi di tangan tiga orang (triumvirat), yaitu Oktavianus, Marcus Anthonius dan Marcus Lepidus, dengan
wilayah kekuasaan yang berbeda-beda.
Sebagai penguasa Romawi wilayah Timur, Anthonius tentu harus
berhubungan dengan Cleopatra. Bagaimana keduanya kemudian dapat berkolaborasi,
bahkan menjadi pasangan suami istri, tentu panjang ceritanya ya… Bagaimana pula
nasib Caesarion, si anak dari Cleopatra dan Julius Caesar? Bagaimana gambaran
orang-orang Roma mengenai Cleopatra dipelintir sedemikian rupa oleh agen-agen Oktavian?
Dan bagaimana gesekan politik diantara para Triumvirat ini kemudian berakhir di
Mesir, dan kemudian bahkan mampu mengubah sistem politik di Roma? Ya silakan saja
lanjutkan sendiri membacanya… J
------------------------
Judul : Antony dan Cleopatra
Penulis : Collen McCullough
Tahun : 2013
Judul : Antony dan Cleopatra
Penulis : Collen McCullough
Tahun : 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar